AWESOME

* * * Follow myTWITTER: @ShellaAndriyana * * * instagram: @shellaandriyana * * *

Senin, 04 Januari 2016

tak kusangka, hidupku sekelam ini


hari sudah mulai senja, tak terasa waktu cepat sekali berlalu. sebentar lagi malam tiba. malam, waktu dimana biasanya anak seusiaku menghabiskan setiap detiknya untuk sekedar bermain dan bercengkrama dengan teman-temannya, atau mungkin menjalani waktunya bersama pasangan (?) terasa indah, memang. tapi tidak untuk gadis sepertiku.

gadis yang selalu memiliki batasan waktu untuk bermain dan untuk sekedar bergurau dengan teman-temannya. terkadang aku merasa iri dengan mereka. iya. mereka yang dengan senangnya bepergian diiringi dengan deruan roda, pergi kemanapun yang mereka inginkan, dengan siapapun, tanpa batasan jam.
aku sering menghabiskan waktuku dengan membaca berbagai tulisan dan kata-kata, siapa tau dapat menenangkan hatiku. banyak orang berkata 'apapun yang terjadi, itulah yang terbaik'

aku sering membaca kalimat itu, diwakili senyuman ini aku berbisik dan menatap langit, 'tuhan, kenapa yang terbaik untukku harus seperti ini? tuhan, katanya ini semua yang terbaik. tapi kenapa aku tak bahagia? tuhan, aku juga ingin seperti mereka'

banyak orang bilang 'hidup hanya sekali' ya. aku tau itu. dan aku tersesat disebuah jalan bernama kehidupan.

penyesalan


saat ada disia-siakan, dan kini aku hanya bisa menyesal ketika dia sudah tak disini, pergi dan membiarkanku sendiri. hanya bisa menyesal, menyesal, dan menyesal. berharap kamu kembali lagi? itu pasti!
entah apa yang sudah kulakukan, hai penyesalan. kenapa kamu setega ini muncul dalam hatiku dan menekan semua rasaku?
aku benar-benar menginginkanmu kembali, maaf aku telah mengusirmu dari hidupku. ketahuilah aku disini masih mencintaimu. ohh boy, aku tak sanggup jika harus melihatmu tinggal dan meramaikan hidup gadis lain selain aku. beru kusadari setelah kepergianmu, kamu begitu berharga dihidupku.
sekarang aku benar-benar merasakan arti kehilangan. perginya seseorang yang dulu selalu hadir membawa bahagia disetiap hari-hariku. bisakah kita menjalani waktu bersama lagi? aku benar-benar menyesal.

merindukanmu


Selamat malam masalaluku,
masih ingatkah kamu hari-hari dimana kita selalu memberi kabar satu sama lain dan merasa saling menyayangi ?
taukah kamu. aku sangat rindu melewati masa-masa seperti itu bersamamu.
kini yang aku bisa hanyalah duduk melamun dan membayangkan saat-saat aku merasa bahagia karenamu. mungkinkah kita bisa seperti itu lagi ?
beberapa hari yang lalu kita masih bisa bercanda dan tertawa bersama, tapi sekarang bahkan ingin mengucap 'hai' saja aku tak tau caranya.
dulu kita tak pernah melewatkan seharipun tanpa saling mengabari, sekarang kita tak lebih dari dua orang asing yang tidak saling mencari.
maafkan gadis ini. gadis yang selalu kesulitan setiap kali berusaha melupakanmu.
aku benar-benar merindukanmu~

kisah tak sempurna


"kalau kamu diberi pilihan oleh tuhan, kamu ingin dicintai atau mencintai?" tanya seseorang yang duduk disebelahku.

mencintai atau dicintai ? mencintai, sangat memerlukan hati yang super kokoh menurutku, dan mungkin akan menyakitkan apabila orang yang aku cintai sama sekali tidak menaruh hati padaku. sayang sekali, aku pastinya tidak dapat menjadi manusia setegar itu. seumpama aku bisa pun, aku tidak akan membiarkan hatiku merasakan luka. jadi jika aku diberi pilihan oleh tuhan untuk mencintai atau dicintai, maka aku akan dengan lantang menjawab pilihanku.. "dicintai"

sayang, tuhan menuliskan takdirku tanpa memberi pilihan terlebih dahulu. takdir, mungkin hal itu yang membuatku jatuh cinta kepadamu, seorang cowok yang tak kukenali sama sekali padahal sudah hampir 2 tahun kita berada dilingkungan sekolah yang sama. senyuman dan tatapanmu siang itu tak henti-hentinya mengganggu pikiranku.

entah aku yang terlalu cupu atau bagaimana, tetapi rasa ingin tahuku terhadapmu memberiku beberapa pengetahuan tentang pribadimu, ternyata kamu cukup terkenal juga disekolah tetapi anak cupu ini baru mengetahuimu beberapa hari yang lalu.

saat aku berjalan bersama teman-teman lalu berpapasan denganmu. seketika aku terdiam dan.. rasanya sangat berat untuk melangkah. ini mungkin terdengar lebay tapi saat berada didekatmu jantungku serasa... berdetak dengan kencang, yahh.. walaupun hanya sepintas saja didekatmu tapi itu membuatku benar benar, bahagia.

bayangmu, sosokmu, sangat berpengaruh besar dihidupku. meski kita tak pernah saling sapa tetapi melihatmu saja sudah memberiku beberapa semangat baru untuk berlama-lama dilingkungan yang dulu aku anggap membosankan itu. senyummu masih terlihat jelas diingatanku, meskipun aku tau senyumanmu bukan tertuju padaku tapi aku sangat bahagia melihat dan mengingatnya. hai boy, maafkan aku yang telah sangat berani mencintaimu dan bahkan aku tak bisa sedetik saja tidak memikirkanmu.

sebagai wanita, aku bisa apa selain hanya berharap dan berdoa. taukah kamu ? dalam doa aku selalu menyebut namamu dihadapan tuhanku, berharap aku bisa benar-benar dekat denganmu. selain itu, aku hanya bisa memandangmu dari kejauhan dan berharap doa-doaku dapat menjadi nyata secepatnya.

terkadang aku merasa cemburu dengan orang-orang disekitarmu. aku cemburu kepada mereka yang setiap saat dapat bertemu denganmu tanpa terhalang jarak dan waktu. demi tuhan aku cemburu kepada mereka yang selalu mampu menikmati senyum dan tawamu. dan aku cemburu kepada orang-orang disekelilingmu yang selalu bisa berkomunikasi denganmu kapanpun mereka mau. sedangkan aku disini terlalu takut untuk memulai semuanya dan lebih memilih untuk menunggu kenyataan dari semua doa-doaku.

tapi lagi-lagi tuhan menuliskan takdirku tanpa memberiku pilihan terlebih dahulu. entah sudah berapa kali aku merasakan sakit karena mencintaimu, saat melihat akun-akunmu, diluar sana banyak sekali wanita sempurna yang menunggumu, menggodamu. dan juga saat kamu beberapa kali mendekati temanku yang jauh lebih sempurna jika dibandingkan ku.

Apakah kamu tahu, rasanya mencintai namun bertahan untuk tidak memiliki? Bertahan untuk tidak mengungkapkan? Percayalah, ini lebih buruk dari sekedar.... patah hati.
secara batin aku terluka,
secara emosi aku kacau,
secara mental aku depresi,
secara fisik aku tersenyum :)

"kalau kamu pilih apa ?" tanyaku pada seorang cowok yang masih duduk disampingku itu.
"mencintai" jawabnya dengan yakin. aku cukup terkejut karena aku pikir dia akan menjawab sama seperti apa yang kebanyakan orang inginkan, sama sepertiku. Dicintai.
"kenapa? alasannya?" tanyaku menatap wajahnya heran.
dia membalas menatapku dengan senyum kecil menghias wajahnya lalu menatap lurus kedepan lagi,

"karena kalau dicintai kita nggak bakal punya pengalaman apa-apa. beda kalau mencintai, kita bisa merasakan kecewa, bahagia, dan bahkan kita bisa merasakan sakit yang dapat membuat kita menjadi orang yang lebih kuat. Kita bisa merasakan bagaimana rasanya berjuang dan bertahan untuk orang yang kita sayang. dengan mencintai kita akan mendapat banyak pengalaman hidup" sekiranya itu yang dia jelaskan.

entah kenapa, tapi aku benar-benar terpesona dengan jawabannya, tetapi saat itu aku masih tetap dengan pendirianku. AKU TIDAK AKAN MEMBIARKAN HATIKU MERASAKAN SAKIT ATAU TERSAKITI. tidak akan pernah ! lebih baik tidak memiliki pengalaman apa-apa daripada merasakan sakit. itu pasti tidak enak sama sekali. pengalaman pahit yang tidak menyenangkan. pikirku.

tapi sekarang, aku benar-benar merasakan pengalaman itu. sedih, senang, kecewa, sakit, bahkan bahagia. aku benar-benar bersyukur dengan ini. meskipun hatiku yang sekarang belumlah kuat, tetapi setidaknya hatiku tidak lagi serapuh dulu.

terimakasih untukmu, seseorang yang telah memberiku banyak pengalaman hidup.

Dan...

terimakasih untukmu, seseorang yang selalu dan tetap mencintaiku meskipun seringkali harus merasakan luka karena sikapku :) terimakasih~

drama


hallo boy, masih ingatkah kamu tentang kata-kata manismu untuk tidak akan pernah menjauhiku ? tidak akan pernah menjauhi bahkan meninggalkanku ? masih ingatkah ? masih ? lalu kenapa kamu sekarang memintaku untuk menjauhimu ?
kamu terlihat licik, boy. apa alasanmu memintaku untuk menjauhimu ? apa karena kamu tidak ingin berdosa karena melanggar janjimu sendiri ?
dalam hati ingin sekali aku tertawa. ini terdengar lucu, tapi aku tau dalam keadaan seperti ini aku tak sepantasnya tertawa karena malam ini mungkin akan menjadi akhir dari semuanya.
5 bulan 17 hari bukanlah waktu yang sebentar bagiku. bahkan ini sudah menjadi rekor terlama dalam sejarah hidupku. ingatkah kamu tentang semua mimpi-mimpi kita ? semua hayalan-hayalan kita ? dan semua doa-doa kita ? saling berjanji untuk terus bersama, dan saling berdoa agar kebahagiaan itu dapat bertahan lama.

tapi kini ? semua impian, semua doa, semua harapan hanya akan menjadi kenangan. kita pernah saling berjanji sebelum akhirnya saling mengingkari.

dering handphone terdengar jelas diatas kasur nyamanku. terus bergetar dan berdering tanpa henti. bingung harus ku apakan semua sms dan telfon darimu. beberapa menit yang lalu kamu menyuruhku untuk menjauh dan tidak lagi menghubungimu.

bahkan saat aku masih mencoba menghubungimu, kamu sama sekali tidak meresponku. taukah kamu ? sikapmu berhasil membuatku menyatakan sebuah janji kepada diriku sendiri untuk menuruti apa yang kamu mau saat itu.

tapi sekarang ? kau malah terus saja menghubungiku dan aku hanya bisa menatap layar handphone itu dengan... ahh semua terasa tak karuan, apalagi saat beberapa pesan masuk meramaikan benda dalam genggamanku itu. 'pending' sekiranya itu salah satu dari beberapa pesanmu.

dalam hati aku ingin sekali memperbaiki semua ini. tapi, sebuah janji dibuat bukan untuk diingkari kan ? melainkan untuk ditepati. ini terlihat sangat konyol dan bahkan benar-benar konyol. Aku berasa... hidupku penuh dengan drama.