"kalau kamu diberi pilihan oleh tuhan, kamu ingin dicintai atau
mencintai?" tanya seseorang yang duduk disebelahku.
mencintai atau dicintai ? mencintai, sangat memerlukan hati yang super
kokoh menurutku, dan mungkin akan menyakitkan apabila orang yang aku cintai
sama sekali tidak menaruh hati padaku. sayang sekali, aku pastinya tidak dapat
menjadi manusia setegar itu. seumpama aku bisa pun, aku tidak akan membiarkan
hatiku merasakan luka. jadi jika aku diberi pilihan oleh tuhan untuk mencintai
atau dicintai, maka aku akan dengan lantang menjawab pilihanku..
"dicintai"
sayang, tuhan menuliskan takdirku tanpa memberi pilihan terlebih dahulu.
takdir, mungkin hal itu yang membuatku jatuh cinta kepadamu, seorang cowok yang
tak kukenali sama sekali padahal sudah hampir 2 tahun kita berada dilingkungan
sekolah yang sama. senyuman dan tatapanmu siang itu tak henti-hentinya mengganggu
pikiranku.
entah aku yang terlalu cupu atau bagaimana, tetapi rasa ingin tahuku
terhadapmu memberiku beberapa pengetahuan tentang pribadimu, ternyata kamu
cukup terkenal juga disekolah tetapi anak cupu ini baru mengetahuimu beberapa
hari yang lalu.
saat aku berjalan bersama teman-teman lalu berpapasan denganmu. seketika
aku terdiam dan.. rasanya sangat berat untuk melangkah. ini mungkin terdengar
lebay tapi saat berada didekatmu jantungku serasa... berdetak dengan kencang,
yahh.. walaupun hanya sepintas saja didekatmu tapi itu membuatku benar benar,
bahagia.
bayangmu, sosokmu, sangat berpengaruh besar dihidupku. meski kita tak
pernah saling sapa tetapi melihatmu saja sudah memberiku beberapa semangat baru
untuk berlama-lama dilingkungan yang dulu aku anggap membosankan itu. senyummu
masih terlihat jelas diingatanku, meskipun aku tau senyumanmu bukan tertuju
padaku tapi aku sangat bahagia melihat dan mengingatnya. hai boy, maafkan aku
yang telah sangat berani mencintaimu dan bahkan aku tak bisa sedetik saja tidak
memikirkanmu.
sebagai wanita, aku bisa apa selain hanya berharap dan berdoa. taukah kamu
? dalam doa aku selalu menyebut namamu dihadapan tuhanku, berharap aku bisa
benar-benar dekat denganmu. selain itu, aku hanya bisa memandangmu dari
kejauhan dan berharap doa-doaku dapat menjadi nyata secepatnya.
terkadang aku merasa cemburu dengan orang-orang disekitarmu. aku cemburu
kepada mereka yang setiap saat dapat bertemu denganmu tanpa terhalang jarak dan
waktu. demi tuhan aku cemburu kepada mereka yang selalu mampu menikmati senyum
dan tawamu. dan aku cemburu kepada orang-orang disekelilingmu yang selalu bisa
berkomunikasi denganmu kapanpun mereka mau. sedangkan aku disini terlalu takut
untuk memulai semuanya dan lebih memilih untuk menunggu kenyataan dari semua
doa-doaku.
tapi lagi-lagi tuhan menuliskan takdirku tanpa memberiku pilihan terlebih
dahulu. entah sudah berapa kali aku merasakan sakit karena mencintaimu, saat
melihat akun-akunmu, diluar sana banyak sekali wanita sempurna yang menunggumu,
menggodamu. dan juga saat kamu beberapa kali mendekati temanku yang jauh lebih
sempurna jika dibandingkan ku.
Apakah kamu tahu, rasanya mencintai namun bertahan untuk tidak memiliki?
Bertahan untuk tidak mengungkapkan? Percayalah, ini lebih buruk dari sekedar....
patah hati.
secara batin aku terluka,
secara emosi aku kacau,
secara mental aku depresi,
secara fisik aku tersenyum :)
"kalau kamu pilih apa ?" tanyaku pada seorang cowok yang masih
duduk disampingku itu.
"mencintai" jawabnya dengan yakin. aku cukup terkejut karena aku
pikir dia akan menjawab sama seperti apa yang kebanyakan orang inginkan, sama
sepertiku. Dicintai.
"kenapa? alasannya?" tanyaku menatap wajahnya heran.
dia membalas menatapku dengan senyum kecil menghias wajahnya lalu menatap
lurus kedepan lagi,
"karena kalau dicintai kita nggak bakal punya pengalaman apa-apa. beda
kalau mencintai, kita bisa merasakan kecewa, bahagia, dan bahkan kita bisa
merasakan sakit yang dapat membuat kita menjadi orang yang lebih kuat. Kita
bisa merasakan bagaimana rasanya berjuang dan bertahan untuk orang yang kita
sayang. dengan mencintai kita akan mendapat banyak pengalaman hidup"
sekiranya itu yang dia jelaskan.
entah kenapa, tapi aku benar-benar terpesona dengan jawabannya, tetapi saat
itu aku masih tetap dengan pendirianku. AKU TIDAK AKAN MEMBIARKAN HATIKU
MERASAKAN SAKIT ATAU TERSAKITI. tidak akan pernah ! lebih baik tidak memiliki
pengalaman apa-apa daripada merasakan sakit. itu pasti tidak enak sama sekali.
pengalaman pahit yang tidak menyenangkan. pikirku.
tapi sekarang, aku benar-benar merasakan pengalaman itu. sedih, senang,
kecewa, sakit, bahkan bahagia. aku benar-benar bersyukur dengan ini. meskipun
hatiku yang sekarang belumlah kuat, tetapi setidaknya hatiku tidak lagi serapuh
dulu.
terimakasih untukmu, seseorang yang telah memberiku banyak pengalaman
hidup.
Dan...
terimakasih untukmu, seseorang yang selalu dan tetap mencintaiku meskipun
seringkali harus merasakan luka karena sikapku :) terimakasih~