hallo boy, masih ingatkah kamu tentang kata-kata manismu untuk tidak akan
pernah menjauhiku ? tidak akan pernah menjauhi bahkan meninggalkanku ? masih
ingatkah ? masih ? lalu kenapa kamu sekarang memintaku untuk menjauhimu ?
kamu terlihat licik, boy. apa alasanmu memintaku untuk menjauhimu ? apa
karena kamu tidak ingin berdosa karena melanggar janjimu sendiri ?
dalam hati ingin sekali aku tertawa. ini terdengar lucu, tapi aku tau dalam
keadaan seperti ini aku tak sepantasnya tertawa karena malam ini mungkin akan
menjadi akhir dari semuanya.
5 bulan 17 hari bukanlah waktu yang sebentar bagiku. bahkan ini sudah
menjadi rekor terlama dalam sejarah hidupku. ingatkah kamu tentang semua
mimpi-mimpi kita ? semua hayalan-hayalan kita ? dan semua doa-doa kita ? saling
berjanji untuk terus bersama, dan saling berdoa agar kebahagiaan itu dapat
bertahan lama.
tapi kini ? semua impian, semua doa, semua harapan hanya akan menjadi
kenangan. kita pernah saling berjanji sebelum akhirnya saling mengingkari.
dering handphone terdengar jelas diatas kasur nyamanku. terus bergetar dan
berdering tanpa henti. bingung harus ku apakan semua sms dan telfon darimu.
beberapa menit yang lalu kamu menyuruhku untuk menjauh dan tidak lagi
menghubungimu.
bahkan saat aku masih mencoba menghubungimu, kamu sama sekali tidak
meresponku. taukah kamu ? sikapmu berhasil membuatku menyatakan sebuah janji
kepada diriku sendiri untuk menuruti apa yang kamu mau saat itu.
tapi sekarang ? kau malah terus saja menghubungiku dan aku hanya bisa
menatap layar handphone itu dengan... ahh semua terasa tak karuan, apalagi saat
beberapa pesan masuk meramaikan benda dalam genggamanku itu. 'pending'
sekiranya itu salah satu dari beberapa pesanmu.
dalam hati aku ingin sekali memperbaiki semua ini. tapi, sebuah janji
dibuat bukan untuk diingkari kan ? melainkan untuk ditepati. ini terlihat
sangat konyol dan bahkan benar-benar konyol. Aku berasa... hidupku penuh dengan
drama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar